Rabu, 07 April 2010

Risalah Nikah

Segala puji hanya bagi Allah, Dzat yang menciptakan segala berpasangan. Shalawat salam atas Rasulullah, lentera umat dari kegelapan. Selamat datang di situs pernikahan kami.

Pernikahan… sebuah moment penting dalam siklus kehidupan manusia. Kami memandang pernikahan sebagaimana Islam memandang, yaitu sebagai ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mengikuti sunnah Sang Nabi akhir zaman, Muhammad Shallallahu ’alaihi wa Sallam. Dengan pernikahan ini, kami berusaha mewujudkan keluarga yang sakinah mawaddah warrahmah. Kami bercita-cita melahirkan generasi Rabbani yang memberi bobot Laa ilaaha illallah di muka bumi. Mudah-mudahan dapat menjadi pondasi yang kokoh untuk bangunan Islam dalam menggapai ridho Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalam pernikahan, ada Akad Nikah. Akad Nikah bukanlah peristiwa kecil. Akad Nikah tidak saja disaksikan oleh kedua orang tua, saudara dan sahabat-sahabat tetapi juga disaksikan oleh para malaikat di langit yang tinggi. Dan terutama sekali disaksikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, Tuhan Semesta Alam.

Pernikahan adalah sebuah ikatan suci. Dengan dua kalimat yang sederhana “Ijab dan Qabul” terjadilah perubahan besar: yang haram menjadi halal, yang maksiat menjadi ibadah, kekejian menjadi kesucian, dan kebebasan menjadi tanggung jawab. Begitu besarnya perubahan ini sehingga Al Qur’an menyebut Akad Nikah sebagai “Mitsaqon Ghalizho” (perjanjian yang berat). Hanya 3 kali kata ini disebut dalam Al Qur’an. Pertama, ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala membuat perjanjian dengan Nabi dan Rasul Ulul ‘Azmi (QS 33 : 7). Kedua, ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala mengangkat bukit Tsur diatas kepala Bani Israil dan menyuruh mereka bersumpah setia di hadapan Allah (QS 4 : 154). Dan Ketiga, ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala menyatakan tentang hubungan pernikahan (QS 4 : 21).

Pernikahan dapat menyatukan dua kekuatan… Saling melengkapi. Pernikahan akan membawa kedua belah pihak untuk saling melindungi dengan watak, tabiat dan kepribadian masing-masing. Rumah tangga merupakan perpaduan dari perbedaan kecakapan, kecerdasan, ketrampilan, kemampuan kerja, berfikir dan sebagainya.

Pernikahan membutuhkan kesiapan dan kesadaran untuk menerima hak dan kewajiban. Perpaduan dalam pernikahan merupakan kerja sama dalam mempersamakan kedudukan dan memisahkan tugas antara suami dan istri, dimana satu sama lain adalah perhiasan bagi masing-masing.

Itulah pernikahan yang kami pahami…

Kami berdua menyadari, bahwa menikah itu tidaklah mudah. Akan ada masa suka dan juga duka dalam Rumah Tangga. Akan ada tawa dan juga tangis. Tetapi…, demikianlah sunnatullah dalam kehidupan. Hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala saja kami bertawakkal. “Pernikahan adalah Fakultas Kesabaran dari Universitas Kehidupan”. “Baiti Jannati” (Rumahku Syurgaku). Butuh kesiapan untuk menerima satu sama lain dengan apa adanya. Asalkan punya iman, maka itulah yang paling penting. ”Terimalah pasangan apa adanya.” Atau… ”Hanya suami/istri akhir zaman yang berusaha menjadi sholeh”, adalah motto yang bisa melapangkan dada dalam kehidupan Rumah Tangga yang mungkin tidak selamanya indah, langit tak selalu cerah, dan terkadang suram malam tak berbintang (ini lirik nasyid lho… :) ).

Semoga dengan pernikahan ini, membawa banyak hikmah, yang dari hari ke hari dapat membuat kami menjadi semakin dewasa, bijak, semakin meningkatkan ketaqwaan kepada Sang Khalik, kepribadian semakin sempurna, wawasan dan pemahaman makin luas dan mendalam, fisik semakin sehat dan kuat, emosi semakin matang dan dewasa, terampil dalam berusaha, bersungguh-sungguh dalam bekerja, dan teratur dalam aktifitas kehidupan sehingga dapat dirasakan manfaat keberadaan kami bagi keluarga dan masyarakat.

Terima kasih tak terkira kepada segenap kedua orang orang tua. Ya Allah, ampunilah kami dan kedua orang tua kami. Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi kami ketika kecil.

Ya Allah,
Andai Kau berkenan,
limpahkanlah rasa cinta kepada kami,
Yang Kau jadikan pengikat rindu Rasulullah dan Khadijah Al Qubro
Yang Kau jadikan mata air kasih sayang
Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az Zahra
Yang Kau jadikan penghias keluarga Nabi-Mu yang suci.

Ya Allah,
Andai semua itu tak layak bagi kami,
Maka cukupkanlah permohonan kami dengan ridho.
Jadikanlah kami Suami & Istri yang
Saling mencintai di kala dekat,
Saling menjaga kehormatan dikala jauh,
Saling menghibur dikala duka,
Saling mengingatkan dikala bahagia,
Saling mendoakan dalam kebaikan dan ketaqwaan,
Serta saling menyempurnakan dalam peribadatan.

Ya Allah,
Sempurnakanlah kebahagiaan kami
dengan menjadikan pernikahan kami ini
sebagai ibadah kepada-Mu
Dan bukti ketaatan kami kepada sunnah Rasul-Mu.

Yaa Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta kepada-Mu, bertemu dalam taat kepada-Mu, bersatu dalam da’wah kepada-Mu, berpadu dalam membela syariat-Mu. Yaa Allah, kokohkanlah ikatannya, kekalkanlah cintanya, tunjukillah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan cahaya-Mu yang tidak pernah pudar. Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal kepada-Mu. Hidupkanlah hati kami dengan ma’rifat kepada-Mu. Matikanlah kami dalam keadaan syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkaulah Sebaik-baik Pelindung dan Sebaik-baik Penolong. Yaa Allah, kabulkanlah. Yaa Allah, dan sampaikanlah salam sejahtera kepada junjungan kami, Muhammad SAW, kepada para keluarganya, dan kepada para sahabatnya, limpahkanlah keselamatan untuk mereka.

Aamiin Allahumma aamiin.


(http://anugerah.hendra.or.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar